- Back to Home »
- History »
- Biografi Che Guevara
Posted by : Unknown
Rabu, 31 Desember 2014

Guevara dilahirkan di Rosario, Argentina, dari keluarga berdarah campuran Irlandia, Basque dan Spanyol. Tanggal lahir yang ditulis pada akta kelahirannya yakni 14 Juni 1928, namun yang sebenarnya adalah 14 Mei 1928.
Masa Kecil

Meski demikian dia sama sekali tidak ikut dalam gerakan pelajar
revolusioner. Ia hanya menunjukkan sedikit minat dalam bidang politik di
Universitas Buenos Aires, (1947),
tempat ia belajar ilmu kedokteran. Pada awalnya ia hanya tertarik
memperdalam penyakitnya sendiri, namun kemudian dia tertarik pada
penyakit kusta.
Berkeliling Argentina dengan sepeda motor

Perjalanan Che Guevara
Ia
kembali ke daerah asalnya dengan sebuah keyakinan bulat atas satu hal
bahwa ia tidak mau menjadi profesional kelas menengah dikarenakan
keahliannya sebagai seorang spesialis kulit. Kemudian pada masa revolusi
nasional ia pergi ke La Paz, Bolivia di sana ia dituduh sebagai seorang oportunis. Dari situ ia melanjutkan perjalanan ke Guatemala dan mencukupi kebutuhan hidupnya dengan menulis artikel arkeologi tentang reruntuhan Indian Maya dan Inca. Guatemala saat itu diperintah oleh Presiden Jacobo Arbenz Guzman yang seorang sosialis. Meskipun Che telah menjadi penganut paham marxisme dan ahli sosial Lenin
ia tak mau bergabung dalam Partai Komunis. Hal ini mengakibatkan
hilangnya kesempatan baginya untuk menjadi tenaga medis pemerintah, oleh
karena itu ia menjadi miskin. Ia tinggal bersama istrinya, penganut paham Marxis keturunan Indian lulusan pendidikan politik. Orang inilah yang memperkenalkannya kepada Nico Lopez, salah satu Letnan Fidel Castro. Di Guatemala dia melihat kerja agen CIA sebagai agen kontrarevolusi dan semakin yakin bahwa revolusi hanya dapat dilakukan dengan jaminan persenjataan. Ketika Presiden Arbenz turun jabatan, Guevara pindah ke Kota Mexico (September 1954) dan bekerja di Rumah Sakit Umum, diikuti Hilda Gadea dan Nico Lopez. Guevara bertemu dan kagum pada Raúl Castro dan Fidel Castro juga para emigran politik dan ia menyadari bahwa Fidel-lah pemimpin yang ia cari.
Sekembalinya ke Kuba ia diangkat sebagai Menteri Perindustrian, menandatangani pakta pernikahan (Februari 1960)
dengan Uni Soviet yang melepaskan industri gula Kuba pada
ketergantungan pasar Amerika. Ini merupakan isyarat akan kegagalannya di
Kongo dan Bolivia sebuah aksioma akan sebuah kekeliruan yang tak akan terelakkan. "Tidaklah
penting menunggu sampai kondisi yang memungkinkan sebuah revolusi
terwujud sebab fokus instruksional dapat mewujudkannya" ucapnya dan
dengan ajaran Mao Ze Dong ia percaya bahwa daerah daerah pasti membawa
revolusi ke kota yang sebagian besar penduduknya adalah petani. Juga
pada saat ini ia menyebarkan filosofi komunisnya (diterbitkan kemudian
dalam "The Socialism and Man in Cuba", 12 Maret 1965). Ia meringkas pahamnya menjadi "Manusia
dapat sungguh mencapai tingkat kemanusiaan yang sempurna ketika
berproduksi tanpa dipaksa oleh kebutuhan fisiknya sehingga ia harus
menjual dirinya sebagai barang dagangan".
Konfrontasi dengan Uni Soviet
Penentangan resminya terhadap komunis Uni Soviet tampak ketika dalam organisasi untuk Solidaritas Asia Afrika di Aljazair (Februari 1965)
menuduh Uni Soviet sebagai kaki tangan imperialisme dengan berdagang
tak hanya dengan negara-negara blok komunis dan memberikan bantuan pada
negara berkembang sosialis atas pertimbangan pengembaliannya. Ia juga
menyerang pemerintahan Soviet atas kebijakan hidup bertetangga dan juga
atas Revisionisme.
Guevara mengadakan konferensi Tiga Benua untuk merealisasikan program
revolusioner, pemberontakan, kerjasama gerilya dari Afrika, Asia dan Amerika Selatan. Di samping itu setelah terpaksa berhubungan dengan Amerika Serikat, ia sebagai perwakilan Kuba di PBB menyerang negara-negara Amerika Utara atas keserakahan mereka dan imperialisme yang kejam di Amerika Latin.
Sikap Che yang tidak kenal kompromi pada dua negara kapitalis mendorong negara komunis untuk memaksa Castro memberhentikan Che (1965,
bukan secara resmi tetapi secara nyata. Untuk beberapa bulan tempat
tinggalnya dirahasiakan dan kematiannya santer diisukan. Ia berada di
berbagai Negara Afrika terutama Kongo di mana dia mengadakan survei akan kemungkinan mengubah pemberontakan Kinshasa
menjadi sebuah revolusi komunis dengan taktik gerilya Kuba. Ia kembali
ke Kuba untuk melatih para sukarelawan untuk proyek ini dan mengirim
kekuatan 120 orang Kuba ke Kongo. Anak buahnya bertempur dengan
sungguh-sungguh tetapi tidak demikian halnya dengan para pemberontak
Kinshasa. Mereka sia-sia saja melawan kekejaman Belgia dan ketika musim gugur 1965 Che meminta Castro untuk menarik mundur saja bantuan Kuba.
Kematian Che Guevara
Petualangan revolusioner terakhir Che adalah di Bolivia,
karena ia salah memperkirakan potensi negara itu yang mengakibatkan
konsekuensi yang buruk. Tertangkapnya Che oleh tentara Bolivia pada 8 Oktober 1967 adalah akhir dari segala usahanya dan hukuman tembak dijatuhkan sehari setelah itu.
Pada tanggal 12 Juli 1997 jenazahnya dikuburkan kembali dengan upacara kemiliteran di Santa Clara, di provinsi Las Villas, di mana Guevara mengalami kemenangan dalam pertempuran ketika revolusi Kuba.
Che menjadi legenda. Ia dikenang karena keganasannya, penampilannya
yang romantis, gayanya yang menarik, sikapnya yang tak kenal kompromi
dan penolakan atas penghormatan berlebihan atas semua reformasi murni
dan pengabdiannya untuk kekejaman dan sikapnya yang flamboyan. Ia juga
idola para pejuang revolusi dan bahkan kaum muda generasi tahun 1960-1970
atas tindakan revolusi yang berani yang tampak oleh jutaan orang muda
sebagai satu-satunya harapan dalam perombakan lingkup borjuis
kapitalisme, industri dan komunisme.
Penghormatan terhadap Che Guevara
Berbagai tokoh sastra, musik dan seni telah mempersembahkan komposisinya kepada Che Guevara. Penyiar Chili Pablo Neruda mempersembahkan kepadanya puisi Tristeza en la muerte de un héroe (Kesedihan karena kematian seorang pahlawan) dalam karyanya Fin del mundo (Akhir dunia) pada 1969. Pengarang Uruguay, Mario Benedetti menerbitkan pada 1967 serangkaian puisi yang dipersembahkan kepadanya dengan judul A Ras del Sueño (Pada tingkat impian). Penyanyi Carlos Puebla mempersembahkan sebuah lagu Hasta siempre comandante Che Guevara (Untuk selamanya komandan Che Guevara) dan Los Fabulosos Cadillacs, Gallo Rojo (Ayam jantan merah), yang muncul dalam album El León (Singa) pada 1991.